KATA PENGANTAR
Assalam’ualaikum warohmatulloh wabarokathu.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”GANGGUAN
MENOPAUSE WANITA LANSIA”.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: dosen pembimbing ibu LISTIA, yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun pasti akan selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: dosen pembimbing ibu LISTIA, yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun pasti akan selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Yogyakarta, Juni 2014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi hingga mennjelang akhir hayat dan ini
merupakan proses yang berkesinambungan serta tiada terbatas. Begitupun
kehidupan seorang perempuan. Segera setelah di lahirkan, secara fisiologis
menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia maka jaringan-jaringan dan sel-sel tua, sebagian mengalami
regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati. Dilihat dari sudut pandang
tersebut, maka psikologi perkembangan juga dapat disebut sebagai psikologi
orang menjadi tua. Bagi sebagian orang, wanita menganggap masa menopause
merupakan masa yang menakutkan, tetapi sebagian lainnya dapat melalui masa ini
dengan mulus. Bagi orang yang merasa masa ini menakutkan akan membutuhkan
pendamping yang mengerti dan paham tentang kondisi dan permasalahan mereka.
Menopause adalah masalah serius, akibat tingkat harapan
hidup semakin tinggi, dimana masa pascamenopause berlangsung pada sepertiga
penghujung hidup di usia yang semakin tidak produktif. Di sini kita akan banyak
temukan bahwa yang sedang mengalami masa itu, kondisi psikisnya sering kali terganggu.
Oleh karena itu, kita sebagai tenaga kesehatan juga harus memperhatikan para
wanita yang akan mengalami masa menopause dengan cara melakukan pendekatan-pendekatan kepada mereka, serta
memberi penyuluhan tentang perubahan-perubahan yang akan mereka alami di
masa menopause.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini adalah:
1.
Apa yang dimaksud dengan
menopause?
2.
Apa saja gangguan psikologi yang terjadi pada
masa menopause?
3. Bagaimana cara
mengatasi gangguan psikologi pada masa menopause?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian dari menopause
2. Untuk
mengetahui apa saja gangguan psikologi yang terjadi saat menopause
3. Mengetahui cara
mengatasi gangguan psikologi pada masa menopuse
D.
Metode Penulisan
Dalam
makalah ini, kami menggunakan metode study pustaka (Library Research).
Perpustakaan adalah suatu usaha yang teratur dan sistematis menyelenggarakan
pengumpulan, perawatan, dan pengolahan bahan pustaka untuk disajikan dalam
bentuk pelayanan sosial yang bersifat edukatif, informatif, dan rekreatif kepada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
PENGERTIAN MENOPAUSE
Menopause berasal dari kata menopause=bulan, pause=periode atau tanda berhenti. Jadi, menopause adalah berhentinya secara
definitif menstruasi atau berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi
dihasilkan estrogen, yaitu hormon yang membuat wanita benar-benar murni wanita. Untuk mengatasi gangguan emosional yang
timbul pada saat seorang wanita memasuki masa menopausenya ataupun untuk bisa
mengantisipasi agar bisa menghindari munculnya gangguan emosional, setiap
wanita perlu memahami semua sindrom menopause yang terjadi pada dirinya.
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause. Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.
B. TAHAPAN MASA MENOPAUSE
Adapun tahapan menopause adalah
sebagi berikut:
1. Fase
Pramenopause (klimakterium)
Pada fase ini seseorang wanita akan mengalami kekacauan pola
menstruasi, terjadinya perubahan psikologi atau kejiwaan. Terjadi perubahan
fisik yang berlangsung selama 4-5 tahun, pada usia antara 48-55 tahun.
2. Fase Menopause
Berhentinya secara definitif
menstruasi atau berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi dihasilkan
estrogen, yaitu hormon yang membuat wanita benar-benar murni wanita. Terhentinya mestruasi. Perubahan dan
keluhan psikologis dan fisik semakin menonjol, berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia 56-60 tahun.
3. Fase Postmenopause
Terjadinya
pada usia di atas 60 tahun, wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis
dan fisik, keluhan semakin berkurang.
C.
MACAM-MACAM PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA MENOUPAUSE
1. Perubahan Peran dalam Kehidupan Keluarga
Perubahan peran ini menginjak pada saat anak – anak menuju
usia dewasa dan mandiri. Menurut Cumming dan Henry, orang yang lebih tua yang
mengalami pelepasan itu menjadi bahagia dengan kebebasannya yang lebih banyak,
kewajiban – kewajibannya berkurang terhadap lingkungan sosial dan terhadap
kehidupan bersama.
2.
Ibu
Merasa Tidak Lagi Dibutuhkan
Dengan bertambah dewasa dan mandiri seorang anak, terkadang
anak tidak mengikutsertakan orangtua ke dalam suatu permasalahan –
permasalahannya. Seorang anak ingin mengatasi berbagai masalahnya sendiri. Di
sini akan timbul suatu konflik baru, orangtua akan merasa tidak lagi dibutuhkan
oleh anak – anak mereka.
3.
Perubahan
Hubungan Sosial dengan Lingkungan
Dalam teori disengagement dikatakan bahwa manusia yang
menjadi tua dan terutama yang sudah sangat tua akan mencari bentuk –
bentuk isolasi sosial tertantu dan justru dala isolasi itu, atau karena isolasi
itu ia menjadi bahagia dan puas.
4.
Kehilangan
Anggota Keluarga
Ketika seorang anak menjadi dewasa dan pada waktunya mereka
harus menikah, orangtua tentunya akan merasa senang karena kewajibannya telah
selesai dala mengasuh anak, dan dalam rasa kesenangannya itu ada perasaan
kehilangan terhadap salah satu keluarganya. Hal ini dapat menjadi konflik semua
anggota keluarga hidup mandiri dan tidak menjadi satu ( tidak hidup bersama )
dengan orang tuanya.
5.
Pertambahan
Usia
Segera setelah dilahirkan, maka seorang secara fisiologis
menjadi lebih tua. Jaringan – jaringan dan sel – sel menjadi tua, sebagian
mengalami regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati.
6.
Mudah
Sakit-Sakitan
Dengan bertambahnya usia maka
jaringan – jaringan dan sel – sel menjadi tua, sebagian mengalami regenerasi
tetapi sebagian lagi akan mati. Dengan tidak maksimalnya fungsi jaringan dan
sel maka kondisi orang yang sudah lanjut usia akan rentan sekali terhadap
penyakit, sehingga mereka mudah sekali sakit.
D. GANGGUAN PADA MASA MENOPAUSE
Menopause yang secara hormonal ditandai dengan menurunnya
kadar estrogen memang berdampak terhadap fisik maupun psikis wanita.
Berbagai keadaan yang timbul sebagai dampak menopause adalah berkurang
atau menghilangnya fungsi hormon estrogen yang diproduksi indung telur (ovarium),
sedangkan fungsi seksual lebih banyak diakibatkan kekurangan androgen/testosteron yang juga di produksi
oleh indung telur. Hal ini yang akan menyebabkan gangguan psikis pada masa
menopause, yaitu sebagai berikut:
a). Gangguan persepsi
b). Proses berpikir
c). Gangguan Sensorik dan kognitif
d). Gangguan Kesadaran
e). Gangguan Orientasi
Gangguan
orientasi terhadap waktu, tempat dan orang berhubungan dengan gangguan kognisi.
Gangguan orientasi sering ditemukan pada gangguan kognitif, gangguan kecemasan,
gangguan buatan, gangguan konversi dan gangguan kepribadian, terutama selam
periode stres fisik atau lingkungan yang tidak mendukung. Pemeriksa dilakukan
dengan dua cara: Apakah penderita mengenali namanya sendiri dan apakah juga
mengetahui tanggal, tahun, bulan dan hari.
f). Gangguan Daya ingat
g). Gangguan Fungsi intelektual
Didalam
buku “psikologi
agama” yang
ditulis oleh Bambang Syamsul Arifin, mengatakan bahwa manusia dari masa ke masa
selalu bergerak melakukan kegiatan untuk meraih harapan kesempurnaan dalam
hidup dan terhindar dari kekhawatiran mereka, hal demikian tentu juga masih dirasakan
oleh golongan orang-orang lanjut usia.
E.
CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGI PADA MASA MENOPAUSE
Penyesuaian
diri lanjut usia pada kondisi psikologisnya berkaitan dengan dimensi
emosionalnya dapat dikatakan bahwa lanjut usia dengan keterampilan emosi yang
berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam
kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka.
Orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosinya akan
mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi
ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih.
Ohman
& Soares (1998) melakukan penelitian yang menghasilkan kesimpulan bahwa
sistem emosi mempercepat sistem kognitif untuk mengantisipasi hal buruk yang
mungkin akan terjadi. Stimuli yang relevan dengan rasa takut menimbulkan reaksi
bahwa hal buruk akan terjadi. Terlihat bahwa rasa takut mempersiapkan individu
untuk antisipasi datangnya hal tidak menyenangkan yang mungkin akan terjadi.
Secara otomatis individu akan bersiap menghadapi hal-hal buruk yang mungkin terjadi
bila muncul rasa takut. Ketika individu memasuki fase lanjut usia, gejala umum
yang nampak yang dialami oleh orang lansia adalah “perasaan takut menjadi tua”.
Ketakutan tersebut bersumber dari penurunan kemampuan yang ada dalam dirinya.
Kemunduran mental terkait dengan penurunan fisik sehingga mempengaruhi
kemampuan memori, inteligensi, dan sikap kurang senang terhadap diri sendiri.
Adapun
beberapa cara untuk mengatasi gangguan psikologi pada masa menopause adalah
sebagai berikut:
a. Terapi Sulih Hormon ( TSH )
Pengaruh obat hormon dalam terapi sulih hormon (TSH) bagi
wanita menopause hingga saat ini mengandung pro dan kontra. Sementara
penelitian tentang TSH masih terus dilakukan.
b. Pola Hidup Sehat
Upaya menciptakan pola hidup sehat terutam di lakukan dengan
mengatur menu makanan dan pola makan seimbang. Banyak menu makan sayuran hijau,
buah biji – bijian , vitamin dan serat makanan itu akan membantu pencernaan dan
metabolisme tubuh. Selain itu juga, makanan yang dianjurkan adalah makanan yang
rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, kadar gula dan garam yang tidak
berlebihan, cukup kalsium dan zat besi, serta cukup vitamin dan serat.
c. Olahraga
Merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk mempertahankan kebugaran. Olahraga yang teratus akan menyehatkan
jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan memperbaiki
suasana hati.
d. Sikap
Menerima
Menerima dengan lapang dada bahwa proses penuaan tidak dapat
dihindari dan masa menopause adalah sesuatu hal yang sangat alamiah yang
dialami oleh setiap wanita.
e. Hadapi masalah yang ada satu
persatu,jangan sekaligus, berdasarkan prioritasnya.
f. Untuk sementara masalah Menopause
yang menimbulkan perasaan khawatir itu dihilangkan dan memusatkan pikiran pada sesuatu
hal yang sangat berbeda dan menyenangkan.
g. Menulis memo untuk diri sendiri
untuk mengeluarkan semua unek-unek mengenai situasi perubahan fisik dan
psikologik yang menimbulkan kekhawatiran, sikap-sikap orang dilingkungan anda
dsb. Anda akan merasa lebih enak dan dapat berpikir lebih rasional setelah
emosi-emosi negatif yang mendasari kekhawatiran bisa terekspresikan dalam memo
itu.
h. Menyesuaikan sikap. Tanyalah pada
diri sendiri, hikmah positif apa yang dapat dipelajari saat masa menopause
harus dihadapi . Letakkan stressor tersebut dalam perspektif yang benar, jangan
biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai diri dan hindari sikap pesimis.
i. Merubah lingkungan agar tidak lagi
berada dalam keadaan yang monoton.
j. Mencoba untuk memperbaiki penampilan
agar lebih segar dan tampil cantik.
k. Mempergunakan setiap waktu luang
yang ada dengan melakukan banyak kegiatan yang positif dan kreatif. Dengan
mengembangkan minat baru dan mempelajari keahlian yang baru akan memberikan
perasaan senang bahwa ia bisa berprestasi.
l. Masuk kegiatan politik atau aktif di
kegiatan sosial, serta dapat memiliki atau menciptakan pekerjaan yang menarik,
atau mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang tetap, akan dapat membuat
seseorang merasa dirinya berguna bagi orang lain dan meningkatkan penghargaan
terhadap diri sendiri.
m. Pelajarilah dan berlatihlah secara
teratur tehnik relaksasi yang tepat, tehnik-tehnik meditasi, yoga dan
lain-lain.
n. Untuk mengatasi masalah pribadi dan lingkungan
psikososialnya, perlu konsultasi dengan psikolog atau konsultasi ke dokter
sesuai dengan keluhan yang dialaminya.
F. CONTOH KHASUS
Ny.S datang
ke bidan A, ia mengatakan bahwa ia sudah tidak lagi menstruasi selama 3 tahun
belakangan ini. Ny.S berusia 50 tahun, jumlah anak 3 orang. Ny.S mengaku sering
khawatir dengan perubahan yang terjadi pada dirinya dan ia mengaku sering juga
merasa sakit kepala, lemes, vagina terasa nyeri saat berhubungan badan dengan
suaminya. Ia merasa nafsu seksualnya berkurang dan pola seksualnya menjadi
tidak terasa ada kesan seksualnya. Ia merasa sudah tidak semenarik dulu seperti
saat ia masih muda. Ia takut jika suatu saat suaminya akan berpaling darinya, dengan kata lain suaminya mencari
wanita lain yang lebih bisa membuat nafsu seksual suaminya bergairah karena ia
mulai keriput dan payudara mengendor atau menurun.
Penatalaksanaannya:
Kita sebagai
seorang bidan, sudah sepatutnya memberikan konseling atau penjelasan kepada ibu
bahwa menopause adalah hal yang memang akan terjadi pada setiap wanita
khususnya di usia lanjut seperti yang ibu alami saat ini. Kita menjelaskan pula
bahwa menopause terjadi secara alamiah tidak dapat dihindari oleh setiap
wanita. Kita sampaikan juga, apabila suami benar-benar menyayangi dan mencintai
istrinya sepenuh hati, maka suami pasti tidak akan berpaling begitu saja hanya
karena nafsu seksualnya tidak terpenuhi karena faktor usia. Suami yang setia
adalah suami yang dapat menerima keadaan istrinya apa adanya, dalam keadaan
seperti apapun. Kita sarankan agar ibu jangan terlalu khawatir atau cemas
dengan perubahan yang terjadi pada ibu saat ini, karena dengan kecemasan atau
kekhawatiran maka akan semakin dapat mengganggu psikologi ibu dan akan
menimbulkan penyakit lainnya diluar yang ibu rasakan saat ini, misalnya tekanan
darah meningkat dan lain-lain.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Menopause sebagai bagian dari proses kehidupan memang tidak
dapat dihindari. Menopause bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap yang
tidak dapat dihindari pada kehidupan wanita. Beberapa gangguan yang terjadi
pada masa menopause yaitu: gangguan daya ingat, proses berpikir, gangguan
Sensorik dan kognitif, gangguan kesadaran, gangguan Orientasi, dan gangguan
fungsi intelektual. Mengatasi gangguan menopause dengan cara modifikasi gaya
hidup menjadi lebih sehat dan selalu berpikiran positif.
B. SARAN
Masa
menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita.
Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya
maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat
mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh
sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah
menopause.
Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif
mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka
dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan
positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa
menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita
menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan,
dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal
kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang
diperolehnya dalam kehidupan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Psikologi Agama, Bambang
Syamsul Arifin