Selasa, 03 Juni 2014

Makalah Gangguan Menopause



KATA PENGANTAR

Assalam’ualaikum warohmatulloh wabarokathu.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”GANGGUAN MENOPAUSE WANITA LANSIA”.

     
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: dosen pembimbing ibu LISTIA,  yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

      Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun pasti akan selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Yogyakarta,
Juni 2014



DAFTAR ISI


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
              Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi hingga mennjelang akhir hayat dan ini merupakan proses yang berkesinambungan serta tiada terbatas. Begitupun kehidupan seorang perempuan. Segera setelah di lahirkan, secara fisiologis menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia maka jaringan-jaringan dan sel-sel tua, sebagian mengalami regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati. Dilihat dari sudut pandang tersebut, maka psikologi perkembangan juga dapat disebut sebagai psikologi orang menjadi tua. Bagi sebagian orang, wanita menganggap masa menopause merupakan masa yang menakutkan, tetapi sebagian lainnya dapat melalui masa ini dengan mulus. Bagi orang yang merasa masa ini menakutkan akan membutuhkan pendamping yang mengerti dan paham tentang kondisi dan permasalahan mereka.
Menopause adalah masalah serius, akibat tingkat harapan hidup semakin tinggi, dimana masa pascamenopause berlangsung pada sepertiga penghujung hidup di usia yang semakin tidak produktif. Di sini kita akan banyak temukan bahwa yang sedang mengalami masa itu, kondisi psikisnya sering kali terganggu. Oleh karena itu, kita sebagai tenaga kesehatan juga harus memperhatikan para wanita yang akan mengalami masa menopause dengan cara melakukan pendekatan-pendekatan kepada mereka, serta memberi penyuluhan tentang perubahan-perubahan yang akan mereka alami di masa menopause.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.    Apa yang dimaksud dengan menopause?
2.    Apa saja gangguan psikologi yang terjadi pada masa menopause?
3.    Bagaimana cara mengatasi gangguan psikologi pada masa menopause?


C.       Tujuan Penulisan
       Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui pengertian dari menopause
2.    Untuk mengetahui apa saja gangguan psikologi yang terjadi saat menopause
3.    Mengetahui cara mengatasi gangguan psikologi pada masa menopuse

D.      Metode Penulisan
Dalam makalah ini, kami menggunakan metode study pustaka (Library Research). Perpustakaan adalah suatu usaha yang teratur dan sistematis menyelenggarakan pengumpulan, perawatan, dan pengolahan bahan pustaka untuk disajikan dalam bentuk pelayanan sosial yang bersifat edukatif, informatif, dan rekreatif kepada masyarakat.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    PENGERTIAN MENOPAUSE
Menopause berasal dari kata menopause=bulan, pause=periode atau tanda berhenti. Jadi, menopause adalah berhentinya secara definitif menstruasi atau berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi dihasilkan estrogen, yaitu hormon yang membuat wanita benar-benar murni wanita. Untuk mengatasi gangguan emosional yang timbul pada saat seorang wanita memasuki masa menopausenya ataupun untuk bisa mengantisipasi agar bisa menghindari munculnya gangguan emosional, setiap wanita perlu memahami semua sindrom menopause yang terjadi pada dirinya.

      Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause. Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.

B.     TAHAPAN MASA MENOPAUSE
Adapun tahapan menopause adalah sebagi berikut:
1.    Fase Pramenopause (klimakterium)
Pada fase ini seseorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadinya perubahan psikologi atau kejiwaan. Terjadi perubahan fisik yang berlangsung selama 4-5 tahun, pada usia antara 48-55 tahun.
2.    Fase Menopause
Berhentinya secara definitif menstruasi atau berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi dihasilkan estrogen, yaitu hormon yang membuat wanita benar-benar murni wanita. Terhentinya mestruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik semakin menonjol, berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia 56-60 tahun.
3.    Fase Postmenopause
Terjadinya pada usia di atas 60 tahun, wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan fisik, keluhan semakin berkurang.

C.     MACAM-MACAM PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA MENOUPAUSE

1.   Perubahan Peran dalam Kehidupan Keluarga
Perubahan peran ini menginjak pada saat anak – anak menuju usia dewasa dan mandiri. Menurut Cumming dan Henry, orang yang lebih tua yang mengalami pelepasan itu menjadi bahagia dengan kebebasannya yang lebih banyak, kewajiban – kewajibannya berkurang terhadap lingkungan sosial dan terhadap kehidupan bersama.
2.   Ibu Merasa Tidak Lagi Dibutuhkan
Dengan bertambah dewasa dan mandiri seorang anak, terkadang anak tidak mengikutsertakan orangtua ke dalam suatu permasalahan – permasalahannya. Seorang anak ingin mengatasi berbagai masalahnya sendiri. Di sini akan timbul suatu konflik baru, orangtua akan merasa tidak lagi dibutuhkan oleh anak – anak mereka.
3.   Perubahan Hubungan Sosial dengan Lingkungan
Dalam teori disengagement dikatakan bahwa manusia yang menjadi tua  dan terutama yang sudah sangat tua akan mencari bentuk – bentuk isolasi sosial tertantu dan justru dala isolasi itu, atau karena isolasi itu ia menjadi bahagia dan puas.
4.   Kehilangan Anggota Keluarga
Ketika seorang anak menjadi dewasa dan pada waktunya mereka harus menikah, orangtua tentunya akan merasa senang karena kewajibannya telah selesai dala mengasuh anak, dan dalam rasa kesenangannya itu ada perasaan kehilangan terhadap salah satu keluarganya. Hal ini dapat menjadi konflik semua anggota keluarga hidup mandiri dan tidak menjadi satu ( tidak hidup bersama ) dengan orang tuanya.
5.  Pertambahan Usia
Segera setelah dilahirkan, maka seorang secara fisiologis menjadi lebih tua. Jaringan – jaringan dan sel – sel menjadi tua, sebagian mengalami regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati.

6.   Mudah Sakit-Sakitan
Dengan bertambahnya usia maka jaringan – jaringan dan sel – sel menjadi tua, sebagian mengalami regenerasi tetapi sebagian lagi akan mati. Dengan tidak maksimalnya fungsi jaringan dan sel maka  kondisi orang yang sudah lanjut usia akan rentan sekali terhadap penyakit, sehingga mereka mudah sekali sakit.

D.    GANGGUAN PADA MASA MENOPAUSE
Menopause yang secara hormonal ditandai dengan menurunnya kadar estrogen memang berdampak terhadap fisik maupun psikis wanita.  Berbagai keadaan yang timbul sebagai dampak  menopause adalah berkurang atau menghilangnya fungsi hormon estrogen yang diproduksi indung telur (ovarium), sedangkan fungsi seksual lebih banyak diakibatkan kekurangan androgen/testosteron yang juga di produksi oleh indung telur. Hal ini yang akan menyebabkan gangguan psikis pada masa menopause, yaitu sebagai berikut:
a). Gangguan persepsi
b). Proses berpikir
c). Gangguan Sensorik dan kognitif
d). Gangguan Kesadaran
e).  Gangguan Orientasi
Gangguan orientasi terhadap waktu, tempat dan orang berhubungan dengan gangguan kognisi. Gangguan orientasi sering ditemukan pada gangguan kognitif, gangguan kecemasan, gangguan buatan, gangguan konversi dan gangguan kepribadian, terutama selam periode stres fisik atau lingkungan yang tidak mendukung. Pemeriksa dilakukan dengan dua cara: Apakah penderita mengenali namanya sendiri dan apakah juga mengetahui tanggal, tahun, bulan dan hari.
f). Gangguan Daya ingat
g). Gangguan Fungsi intelektual
Didalam buku “psikologi agama” yang ditulis oleh Bambang Syamsul Arifin, mengatakan bahwa manusia dari masa ke masa selalu bergerak melakukan kegiatan untuk meraih harapan kesempurnaan dalam hidup dan terhindar dari kekhawatiran mereka, hal demikian tentu juga masih dirasakan oleh golongan orang-orang lanjut usia.



E.     CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGI PADA MASA MENOPAUSE

Penyesuaian diri lanjut usia pada kondisi psikologisnya berkaitan dengan dimensi emosionalnya dapat dikatakan bahwa lanjut usia dengan keterampilan emosi yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosinya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih.
Ohman & Soares (1998) melakukan penelitian yang menghasilkan kesimpulan bahwa sistem emosi mempercepat sistem kognitif untuk mengantisipasi hal buruk yang mungkin akan terjadi. Stimuli yang relevan dengan rasa takut menimbulkan reaksi bahwa hal buruk akan terjadi. Terlihat bahwa rasa takut mempersiapkan individu untuk antisipasi datangnya hal tidak menyenangkan yang mungkin akan terjadi. Secara otomatis individu akan bersiap menghadapi hal-hal buruk yang mungkin terjadi bila muncul rasa takut. Ketika individu memasuki fase lanjut usia, gejala umum yang nampak yang dialami oleh orang lansia adalah “perasaan takut menjadi tua”. Ketakutan tersebut bersumber dari penurunan kemampuan yang ada dalam dirinya. Kemunduran mental terkait dengan penurunan fisik sehingga mempengaruhi kemampuan memori, inteligensi, dan sikap kurang senang terhadap diri sendiri.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi gangguan psikologi pada masa menopause adalah sebagai berikut:
a.     Terapi Sulih Hormon ( TSH )
Pengaruh obat hormon dalam terapi sulih hormon (TSH) bagi wanita menopause hingga saat ini mengandung pro dan kontra. Sementara penelitian tentang TSH masih terus dilakukan.
b.      Pola Hidup Sehat
Upaya menciptakan pola hidup sehat terutam di lakukan dengan mengatur menu makanan dan pola makan seimbang. Banyak menu makan sayuran hijau, buah biji – bijian , vitamin dan serat makanan itu akan membantu pencernaan dan metabolisme tubuh. Selain itu juga, makanan yang dianjurkan adalah makanan yang rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, kadar gula dan garam yang tidak berlebihan, cukup kalsium dan zat besi, serta cukup vitamin dan serat.
c.      Olahraga
Merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran. Olahraga yang teratus akan menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan memperbaiki suasana hati.
d.      Sikap Menerima
Menerima dengan lapang dada bahwa proses penuaan tidak dapat dihindari dan masa menopause adalah sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami oleh setiap wanita.
e.      Hadapi masalah yang ada satu persatu,jangan sekaligus, berdasarkan prioritasnya.
f.       Untuk sementara masalah Menopause yang menimbulkan perasaan khawatir itu dihilangkan dan memusatkan pikiran pada sesuatu hal yang sangat berbeda dan menyenangkan.
g.      Menulis memo untuk diri sendiri untuk mengeluarkan semua unek-unek mengenai situasi perubahan fisik dan psikologik yang menimbulkan kekhawatiran, sikap-sikap orang dilingkungan anda dsb. Anda akan merasa lebih enak dan dapat berpikir lebih rasional setelah emosi-emosi negatif yang mendasari kekhawatiran bisa terekspresikan dalam memo itu.
h.     Menyesuaikan sikap. Tanyalah pada diri sendiri, hikmah positif apa yang dapat dipelajari saat masa menopause harus dihadapi . Letakkan stressor tersebut dalam perspektif yang benar, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai diri dan hindari sikap pesimis.
i.       Merubah lingkungan agar tidak lagi berada dalam keadaan yang monoton.
j.       Mencoba untuk memperbaiki penampilan agar lebih segar dan tampil cantik.
k.      Mempergunakan setiap waktu luang yang ada dengan melakukan banyak kegiatan yang positif dan kreatif. Dengan mengembangkan minat baru dan mempelajari keahlian yang baru akan memberikan perasaan senang bahwa ia bisa berprestasi.
l.        Masuk kegiatan politik atau aktif di kegiatan sosial, serta dapat memiliki atau menciptakan pekerjaan yang menarik, atau mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang tetap, akan dapat membuat seseorang merasa dirinya berguna bagi orang lain dan meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri.
m.    Pelajarilah dan berlatihlah secara teratur tehnik relaksasi yang tepat, tehnik-tehnik meditasi, yoga dan lain-lain.
n.      Untuk mengatasi masalah pribadi dan lingkungan psikososialnya, perlu konsultasi dengan psikolog atau konsultasi ke dokter sesuai dengan keluhan yang dialaminya.


F.      CONTOH KHASUS

Ny.S datang ke bidan A, ia mengatakan bahwa ia sudah tidak lagi menstruasi selama 3 tahun belakangan ini. Ny.S berusia 50 tahun, jumlah anak 3 orang. Ny.S mengaku sering khawatir dengan perubahan yang terjadi pada dirinya dan ia mengaku sering juga merasa sakit kepala, lemes, vagina terasa nyeri saat berhubungan badan dengan suaminya. Ia merasa nafsu seksualnya berkurang dan pola seksualnya menjadi tidak terasa ada kesan seksualnya. Ia merasa sudah tidak semenarik dulu seperti saat ia masih muda. Ia takut jika suatu saat suaminya akan berpaling  darinya, dengan kata lain suaminya mencari wanita lain yang lebih bisa membuat nafsu seksual suaminya bergairah karena ia mulai keriput dan payudara mengendor atau menurun.


Penatalaksanaannya:

Kita sebagai seorang bidan, sudah sepatutnya memberikan konseling atau penjelasan kepada ibu bahwa menopause adalah hal yang memang akan terjadi pada setiap wanita khususnya di usia lanjut seperti yang ibu alami saat ini. Kita menjelaskan pula bahwa menopause terjadi secara alamiah tidak dapat dihindari oleh setiap wanita. Kita sampaikan juga, apabila suami benar-benar menyayangi dan mencintai istrinya sepenuh hati, maka suami pasti tidak akan berpaling begitu saja hanya karena nafsu seksualnya tidak terpenuhi karena faktor usia. Suami yang setia adalah suami yang dapat menerima keadaan istrinya apa adanya, dalam keadaan seperti apapun. Kita sarankan agar ibu jangan terlalu khawatir atau cemas dengan perubahan yang terjadi pada ibu saat ini, karena dengan kecemasan atau kekhawatiran maka akan semakin dapat mengganggu psikologi ibu dan akan menimbulkan penyakit lainnya diluar yang ibu rasakan saat ini, misalnya tekanan darah meningkat dan lain-lain.



BAB IV

PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Menopause sebagai bagian dari proses kehidupan memang tidak dapat dihindari. Menopause bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap yang tidak dapat dihindari pada kehidupan wanita. Beberapa gangguan yang terjadi pada masa  menopause yaitu: gangguan daya ingat, proses berpikir, gangguan Sensorik dan kognitif, gangguan kesadaran, gangguan Orientasi, dan gangguan fungsi intelektual. Mengatasi gangguan menopause dengan cara modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat dan selalu berpikiran positif.

B.    SARAN
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause.
Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.


DAFTAR PUSTAKA


Buku Psikologi Agama, Bambang Syamsul Arifin